Rangga is A Jerk

Rangga is A Jerk

Sejak MirLes mengumumkan bahwasanya dia akan membuat sekuel AADC 2 KALAU Pendekar Tongkat Mas laris manis, saya sudah tidak simpatik. Saya cuma rolling eyes dan justru menentang keras. Si tante ini cuma memanfaatkan kehebohan jagat maya pasca kemunculan mini drama LINE beberapa waktu silam.

Buat saya, kehadiran mini drama LINE sudah cukup untuk nostalgila. Dan sudah cukup untuk membuka mata kalau Rangga itu brengsek.

Iya, Rangga itu brengsek. (Kalo mas Nico-nya sih engga)

Brengsek di mana-nya sih si Rangga itu? Sensi amat mbaknya ini.

Apa lo liat-liat
Apa lo liat-liat

Lho, coba. Mari kita mulai dari awal kenal Cinta. Baru dikasih selamat karna menang lomba puisi saja responnya sudah tidak menyenangkan. Sok misterius tidak mau diwawancara pula. Sombong betul. Bilang bersedia diwawancara ketika madingnya sudah siap terbit, YA BASI!

"Justru ini sangat prinsipil!"
“Justru ini sangat prinsipil!”

Kelar urusan mading, Rangga bikin perkara lagi. Sok prinsipil, tapi aslinya sih cuma gengsi. Ngata-ngatain orang yang lupa janji berkumpul sama teman dan memutuskan untuk mengakhiri ‘kencan’ di Kwitang demi menunaikan janji sama teman-teman, ga prinsipil. Gara-gara siapa juga Cinta bisa lupa? Gara-gara Rangga!

Ada lagi. Bukannya ngaku kalau memang suka, malah kabur. Ke Amerika pula. Ga bilang-bilang. Boro-boro pamitan. Beraninya cuma titip pesan lewat Pak Wardiman. Cemen.

Cipok dulu, biar ga berisik.
Cipok dulu, biar ga berisik.

Lalu, siapa coba yang ngejar-ngejar ke bandara sampai menerobos pintu terminal keberangkatan? Cinta. Rangga tentu saja jumawa dikejar-kejar. Sama cewek cakep idola pula. Kasih cipok lah, trus kasih puisi juga biar tambah senang.

Brengsek betul kan.

Sekian puluh purnama pun berlalu, ke mana Rangga? Entah.

Setelah dua belas tahun, tiba-tiba muncul dengan sepatah kata “Cinta?” di sebuah layanan pesan singkat dan bikin dunia yang sudah tertata rapi jungkir balik lagi. Ngajak ketemuan tapi ga ada usaha. Ga tau apa ya dia, kalau mau janjian sama gadis metropolitan itu harus jauh-jauh hari dan harus jelas. Kalau jantan, temui langsung! Kau cuma punya waktu beberapa hari saja, dan masih juga pasang gengsi setinggi langit? BAH.

Rasah mesam-mesem, mas! Wes pirang taun iki, mas? Pirang taooonnn.
Rasah mesam-mesem, mas! Wes pirang taun iki, mas? Pirang taooonnn.

Coba, kalau sudah begini, closure macam apa yg kalian harapkan? Tak usah lah mengharap closure. Mas-mas kayak gini sih ke laut aja mendingan. Bhaaaayyy!

Berhubung sudah kena spoiler, saya jadi tau jalan ceritanya AADC 2. Lagi-lagi bikin mendengus. Datang lagi ke Indonesia cuma ingin pamer puisi baru dan bikin kekacauan di tengah kedamaian dan ketentraman hidup orang yang sudah susah payah move on setelah kau sakiti?

BENAR-BENAR KAU, RANGGA!

Gambar pinjem dari sini, sini, sini, sini, dan sini

9
Formula Metropop This and That.

9 Comments

Hahaha… Ini benar banget. Nanti deh aku tulis lagi misuh-misuh soal Rangga. Masih gagal move on aku gara-gara AADC doang. =))

Eh tapi kalau yang mini drama, ceritanya masih lebih make sense sih. Respon teman-temannya juga masih bisa diterima begitu mereka tahu Rangga menghubungi Cinta lagi, kecuali Alya yang memang digambarkan sebagai yang paling bijak dan dewasa. Tapi yang di AADC 2, kok ya pada ngasih semangat buat nemuin Rangga. Aku setuju sama respon Maura pas bilang kira-kira, “Justru karena Cinta mau menikah sama Trian untuk apa lagi Cinta ketemu Rangga?”

Jadi kepanjangan komennya. Nanti deh aku misuh-misuh lagi di blog. =))

Karna tidak ada Alya, kaakkk. Cinta jadi kehilangan pegangan dan super labil. Sementara teman-temannya sudah pada settle.

tgl 28 april waktu penayangan perdana aku nglilir jam 02:30 pagi dan langsung beli tiket via apps cgvblitz. traktiran di holycow kulewatkan demi ini. setelah kelar nonton, rasanya lega aja sih karena akhirnya sekuel ini sudah kelar (semoga gak ada lagi aadc 3). perasaan hangat yang sentimentil itu tapi tidak bertahan lama, berganti perasaan “lha nek mung koyo ngene iki ketoke nang cerpen aneka yess malah mestine ono.”

tapi rangga iki pancen superjerk tenan.

ngganteng tok tapi gengsian. bhaaaayy, mas!
ada kok yg ngganteng juga tapi ga gengsian. :p

setuju aku nek iki. cewek-cewek jadi permisif sama sikap buruknya rangga karena dia ganteng. coba deknen ora ganteng, ketoke kok ra mungkin ditunggu nganti sak uwen-uwen po meneh nganti gelem diajak balen.

kok aku melu emosi.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.