Lebaran 2020
Tahun ini Lebaran yang lain daripada tahun-tahun sebelumnya.
Paling utama terasa bedanya adalah: saya tidak mudik ke Jogja.
Niat ini sudah diutarakan sejak saya balik dari Jogja sekitar awal Maret. Pas banget di hari kasus 1-2 Indonesia diumumkan, saya baru tiba di bandara Soekarno Hatta malam hari. Bayangkan gimana parnonya saya di bandara waktu itu.
Mikirnya waktu itu, kalau sampai Lebaran kasus positifnya masih banyak, tidak usah mudik Lebaran saja, toh belum beli tiket juga.
Tidak mudik berarti tidak berkumpul bersama keluarga. Tidak makan masakan ketupat-opor-sambel goreng kentang buatan ibu. Tidak bikin keributan di rumah bersama adik-adik. Tidak sungkem bapak dan ibu. Tidak disungkemi adik-adik dan adik ipar (well, kecuali Riris karena Lebaran-nya bareng dia di Jakarta). Tidak bisa bermain dengan keponakan.
Tidak beli baju baru, tidak beli mukena baru, tidak beli jilbab baru juga. Etapi saya memang sudah lama tidak beli baju baru waktu Lebaran, karena udah sering beli baju baru tiap bulan (sebelum pandemi) wokwokwok. *dikeplak*
It turned out well. Tidak banyak drama. Ketupat-opor-sambel goreng kentang bisa beli. Malah ternyata anak-anak sekos banyak dapet kiriman (saya doang ga ada yang ngirimin!!! Apa karena yang seusia saya rata-rata sudah bukan anak kos…) makanan dan mewah sekali hidangan Lebaran kami kemarin. Lengkap dengan dessert dan minuman. Di rumah kayaknya ga sampai semewah ini.
Tidak berkumpul dengan keluarga besar tapi paling ga yang sepuh-sepuh terobati kangennya dengan silaturahmi virtual via Zoom. Yang muda-muda mah doamat mau kumpul mau engga, masing-masing sudah sering update di medsos hahahahahah.
—
Mohon maaf lahir batin ya, teman-teman untuk semua kesalahan saya baik online maupun offline. Semoga ketidakjelasan ini segera kelar supaya bisa berkumpul dengan orang-orang tersayang lagi.
1 Comment
lebaran tahun ini memang istimewa!