2016: Don’t Hesitate

2016: Don’t Hesitate

It’s already the 9th days of January and I hope I am not too late to post a new year reflections.

I didn’t posted anything about 2014 and 2015 plans here. Well, 2014 was ‘hentah’, that word sum up what happened in a year. ‘Hentah’ terlontar begitu saja karna memang tahunnya sangat hentah. Banyak hal yang tidak saya perkirakan terjadi, banyak hal yang tidak sesuai rencana yang sudah saya siapkan. Banyak kehentahan yang tidak ingin saya ingat-ingat lagi di 2014 maka di 2015 saya usahakan untuk lagi-lagi have less expectations, though it’s very hard.

Don’t we all have that every year? We believe that God will surprise us, don’t we? (Well, that also counts as expectation, IMO)

2015 was okay. The first 3 months was tough, then a bit chill around the second trimester (elah kayak hamil aje), sekitar pertengahan bulan sampai akhir tahun was thrilling and exciting huahaha.

On work, as I mentioned before, I moved to site. 2015 is the year of project completion so all the people in the project were rushing everything to be done. As I am now in commercial departement, I deal with numbers pretty much everyday then I realized that I love working with numbers. Amount of money, to be exact hahaha.

Banyak perpisahan, karna seiring proyek yang selesai, beberapa harus selesai juga dengan perjanjian kerjanya, dan ya harus berpisah. Padahal lagi menikmati geliat kehidupan proyek lagi setelah sebelumnya ndomblong di HO. Belum lagi dua atasan saya berurutan meninggalkan saya, di bulan Juni dan bulan Agustus.

August was intense. I barely took a breath and had time for myself. Habis lebaran, semua makin ditekan supaya segera menyelesaikan yang seharusnya diselesaikan. Mondar-mandir ngurusin klien, month-end report, subkontraktor, handing over dari orang-orang yang bakalan pergi. Tiap bangun rasanya pengen cepet-cepet nyampe kantor aja, karna kepikiran yang kemaren keteteran. Pulang dientar-entarin aja, soalnya ya itu, ngerasa kayaknya ini harus diselesaikan sekarang, karna besok udah banyak lagi kerjaan menunggu. Sampai anak-anak Accounting kasian ngeliat muka saya yang kayaknya redup bener ga ada cahayanya sama sekali hahahah.

I freaked out in the beginning, all of sudden being handed over those so many jobs. Thank God there was the commercial manager who always knows how to calm me down. He makes sure I will be okay, I will be doing alright, there was nothing to worry about.

“Your brain needs some warming up, but I don’t want it to become overheat. Don’t worry… wait, you have to worry, but don’t be stress about it”.

Setelah completion dan taking over baru deh agak santai. Bisa selow sedikit, tarik napas, dan ketawa-ketawa. Selanjutnya ya semacam galau digantung nasib di perusahaan ini aja sih dan ngeberesin apa yang perlu dibereskan (yang kayaknya kok ga kelar-kelar). Sempat piknik ke Anyer di bulan Oktober dan selama bulan Desember isinya adalah lunch partijjj wooohooooww!

Sadly, the commercial manager also had to leave this year. Kenapa atasan yg super-super begini semua sih nasibnya, ninggalin gue uhuhuhu. Aku kudu dirukyah sek po piye ki. But it’s been a great pleasure working with you, bapak. Kurangin mabuk-mabuknya biar pelupanya juga berkurang. Thank you for everything, thank you for calming me down everytime I freaked out. Best luck ahead and I hope we can see each other again.

Bapak Monci yang paling sabar sedunia menghadapi bocah deramak ini.
Bapak Monci yang paling sabar sedunia menghadapi bocah deramak ini.

Segitu dulu tentang kerjaannya (I talk about work that much, eh?). Tahun 2015 punya ponakan baru dong. Namanya Ern Amru lahir bulan Oktober. I am a happy auntie. Semoga jadi anak pintar ya, nak. Insya Allah bakal sering main-main sama Ern.

Kumpul bersama keluarga (utama dan keluarga besar) tahun ini pun well-maintained. Bahkan saya sempat jadi PIC untuk acara di Jogja huahaha, menebus dosa pas lebaran ga ikutan pulang kampung. Ponakan-ponakan dan sepupu-sepupu kecil makin besar, makin pintar, makin berulah. Kesehatan bapak sempat down di akhir tahun tapi alhamdulillah sekarang lagi pengobatan dan berangsur membaik, sementara ibu makin aktif aja berkegiatan di luar rumah. Adik-adik sungguh mengejutkan perkembangannya. Yang satu pengen kawin, yang satu struggling sama skripsi tapi alhamdulillah jadi calon sarjana juga, yang satu tingginya sebentar lagi nyalip saya.

Yeay, berkumpul!

Tahun 2015 jalan-jalannya agak zonk. Kalau 2014 bisa dua kali pergi ke luar negeri (songong), tahun ini sekali aja. Jauh dan lama sekalian, ke Jepang! Nabung cuti dan duitnya lumayan ngos-ngosan tapi puas.

Nyang penting sampai ke sini, bray.

Rencana tahun ini… Yah melanjutkan yang sudah direncakan tahun lalu huahahahah. I am opening myself for any opportunities so let’s do it!

Then 2016 charm would be: don’t hesitate.

May the odds will be on your favor this year, everyone.

Picture from there.

0
Dua Ribu Enam Belas! Japan Trip 2015 – Summary

No Comments

No comments yet

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.